1.
Perawat baru saja memberikan ibuprofen (Proris) pada seorang anak dengan suhu 38,8 C. Apa tindakan lain yang harus perawat lakukan ?
Correct Answer
D. Melepas pakaian tebal dan selimut untuk anak
Explanation
Jawaban : Melepas pakaian tebal dan selimut untuk anak.
Rasional: Setelah memberikan ibuprofen, pakaian dan selimut harus dilepas. Anak dapat seakan dengan air suam-suam kuku, namun bukan air dungin, karena air dingin dapat menyebabkan menggigil, sehingga meningkatkan kebutuhan metabolisme yang telah terjadi karena demam. Aspirin tidak diberikan pada anak dengan demam karena beresiko timbul sindrom reye. Cairan perlu ditingkatkat untuk mencegah dehidrasi, sehingga asupan cairan peroral tidak boleh dibatasi. Memeriksa suhu anak dianjurkan setiap satu sampai dua jam. Terkait efek pengobatan maka disarankan memriksa suhu satu jam etelah pemberian ibuprofen.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus kepada subjek, tindakan penangan demam. Ingat bahwa tindakan untuk menurunkan suhu seperti melepas pakaian dan selimut harus dilakukan ketika anak mengalami demam.
Review: Intervensi untuk demam
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Implemetasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Endokrin dan metabolisme
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2011), 1016-1017.
2.
Perawat sedang menjelaskan proses peredaran darah janin kepada klien saat kunjungan prenatal. Perawat harus menjelaskan kepada klien bahwa peredaran darah janin adalah terdiri atas ?
Correct Answer
B. Dua arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis
Explanation
Jawaban : Dua arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis.
Rasional: Darah yang dipompa oleh jantung janin meninggal janin melalui arteri umbilikalis. Setelah darah teroksigenasi, selanjutnya akan kembali ke vena umbilikalis. Arteri yang membawa darah tidak teroksigenasi dan sisi metabolisme dari janin dan vena membawa darah teroksigenasi dan menyediakan oksigen dan nutrisi kepada janin.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah, anatomi peredaran darah klien, anatomi sistem sirkulasi darah. Ingat kembali bahwa ada tiga pembuluh darah umbilikalis (dua arteri dan satu vena) dalam tali pusat.
Review: Sirkulasi darah janin
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: McKinney (2013), p. 365.
3.
. Seorang laki-laki berusia 44 th di bawa ke IGD dengan paska kecelakaan oleh petugas kepolisian. Hasil pengkajian di peroleh pasien mengalami penurunan kesadaran. data bunyi stridor, terdapat memar di daerah klavikula bagian atas sebelah kanan, lateralisasi ke kanan, pupil unisokor, raccoon eye +, orthorea dan rinorea +, echomosis dibelakang telinga +, reflek muntah +. TD; 100/80 mmHg, frekuensi nadi: 98x/menit, frekuensi napas 26x/menit.Apakah tindakan untuk membuka jalan napas pada kasus tersebut
Correct Answer
C. Jaw thrust
Explanation
The correct answer is Jaw thrust. In this case, the patient is experiencing a decreased level of consciousness and signs of potential head and neck trauma, such as stridor, bruising, and raccoon eye. The jaw thrust maneuver is the most appropriate action to open the airway without potentially exacerbating any cervical spine injuries. Head tilt and chin lift may be contraindicated due to the possibility of cervical spine injury. Pemasangan OPA (Oropharyngeal airway) may not be appropriate without first addressing potential cervical spine injury.
4.
Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke RS dengan keluhan sesak napas. Hasil pengkajian diperoleh data batuk berdahak, suara napas ronkhi di dada paru kanan bagian bawah, pasien sudah dalam posisi fowler. TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi 104x/menit, frekuensi napas 26 x/menit, suhu : 36°C, saturasi oksigen 94%.Apakah tindakan yang tepat pda kasus tersebut?
Correct Answer
A. Pemberian oksigen dengan Rebreathing mask
Explanation
The correct answer is "Pemberian oksigen dengan Rebreathing mask". Based on the symptoms described, the patient is experiencing shortness of breath, productive cough, and wheezing sounds in the lower right lung. These symptoms suggest a possible respiratory problem, such as bronchitis or pneumonia. Providing oxygen with a Rebreathing mask can help improve oxygenation and relieve the symptoms of respiratory distress. This intervention would be appropriate in this case to ensure adequate oxygen supply to the patient's lungs.
5.
. Seorang laki-laki berusia 57 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak napas. Hasil pengkajian pasien memiliki riwayat infark 4 tahun yang lalu, terdapat clubbing finger, pasien menyatakan setiap aktivitas biasa saja menyebabkan sesak napas, batuk berdahak, tidak dapat tidur, tidak ada napsu makan.TD 150/80mmHg, frekuensi napas 34x/menit, frekuensi nadi 70x/menit, suhu 37,2oC. Rontgent Hypertropy ventrikel kiri dan kanan.Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
Correct Answer
D. Penurunan curah jantung
Explanation
The priority nursing problem in this case is decreased cardiac output. The patient's history of myocardial infarction, clubbing finger, and symptoms such as dyspnea, productive cough, and inability to sleep indicate decreased cardiac output. The high respiratory rate and enlarged ventricles on the chest X-ray also support this diagnosis. Decreased cardiac output can lead to inadequate tissue perfusion and oxygenation, which can be life-threatening. Therefore, addressing this problem should be the priority in the patient's care.
6.
Seorang laki-laki berusia 43 tahun di antar ke IGD oleh keluarganya dengan keluhan sesak napas. Hasil pengkajian diperoleh data pasien suara napas wheezing, pasien memiliki riwayat Asma Bronkhiale: pasien dalam posisi duduk, tampak menggunakan otot bantu pernapasan. TD 120/70 mmHg, frekuensi napas 32x/menit, frekuensi nadi 100x/menit, suhu 36°C, saturasi oksigen 93%.Apakah tindakan keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
Correct Answer
C. Kolaborasi pemberian obat bronkodilator
Explanation
The priority nursing action in this case is to collaborate in the administration of bronchodilator medication. The patient is experiencing shortness of breath and wheezing, which are symptoms of asthma. Bronchodilators are medications that can help to relax and open the airways, relieving the symptoms of asthma. By collaborating in the administration of this medication, the nurse can help to improve the patient's breathing and alleviate their discomfort.
7.
Seorang perempua berusia 25 tahun dirawat di ruang IGD dengan KLL. Hasil pengkajian didapatkan fraktur pelvis, keluar darah dari orificium uretra externa, pasien tampak lemah, terdengar pasien mengerang, GCS 10, akral dingin, Kandung kemih penuh. TD 90/60mmHg, frekuensi nadi 120x/menit, frekuesi napas 26x/menit, suhu 36,4oC. Hb 8gr/dl, BB 40 kg.Apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut?
Correct Answer
A. Pasang infus 2 jalur
Explanation
The priority action in this case is to establish intravenous access by placing two IV lines. This is important because the patient is weak, in pain, and has signs of hypovolemia (low blood pressure, tachycardia, and cool extremities). The IV lines will allow for the administration of fluids and medications to stabilize the patient's condition. Additionally, it will provide a route for further interventions such as blood transfusion if necessary.
8.
Seorang anak perempuan berusia 1 tahun, dibawa oleh orangtuanya ke Puskesmas terdekat karena mengalami pembesaran kepala sejak 2 bulan yang lalu. Hasil pengkajian didapatkan lingkar kepala 59 cm, berat badan 8 kg, tinggi badan 72 cm, terdapat sunset sign, belum bisa berjalan, aktifitas fisik hanya di tempat tidur atau digendong oleh orangtuanya.Pertanyaan soal: Apa masalah keperawatan utama pada kasus diatas?
Correct Answer
A. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
Explanation
The main nursing problem in the given case is "Gangguan pertumbuhan dan perkembangan" (growth and development disorder). This is indicated by the child's enlarged head circumference, inability to walk, and limited physical activity. These findings suggest a potential delay in the child's motor and cognitive development. Further assessment and intervention may be required to address this issue and promote optimal growth and development in the child.
9.
Hasil survey di satu kelurahan diperoleh data; jumlah penduduk 500 jiwa, Jumlah balita 75 orang, hasil data KMS 20 % balita berada pada garis kuning, 10 % berada di garis merah, 10 % balita menderita ISPA, 5 % balita menderita scabies, cakupan imunisasi Polio 70 %. Posyandu berjalan rutin dengan angka kunjungan 60 %.Apakah prioritas masalah pada kasus diatas ?
Correct Answer
B. Risiko terjadinya gangguan tumbuh kembang pada balita
Explanation
The given data shows that the number of children under five (balita) is 75, and there is a risk of developmental problems in these children. The data also mentions that the coverage of polio immunization is 70%, indicating a potential risk of infectious diseases. However, the focus should be on the risk of developmental issues in children, as it directly affects their overall growth and well-being. Therefore, the priority problem in this case is the risk of developmental problems in balita.
10.
Hasil pengkajian komunitas di desa X, diperoleh data lansia sebanyak 286 jiwa, dari jumlah penduduk sebanyak 85% mengatakan memeriksakan kesehatan jika sakit, tidak ada posbindu, 90 % mengeluhkan adanya penyakit antara lain: hipertensi 34%, katarak 11 %, rematik 25%, penyakit jantung (7%). Penggunaan waktu senggang pada lansia 35% berkebun/pekerjaan rumah, 38 % jalan-jalan, 17% olah raga, 10% lain-lain.Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
Correct Answer
E. Resiko terjadinya penurunan kualitas hidup lansia
Explanation
Based on the data provided, the community assessment in village X shows that a significant percentage of the elderly population is facing various health issues such as hypertension, cataracts, rheumatism, and heart disease. Additionally, the data also reveals that a small percentage of the elderly engage in physical activities or hobbies during their leisure time. Therefore, the priority nursing problem in this case is the potential risk of a decline in the quality of life for the elderly.
11.
Hasil survey komunitas di Kelurahan A. ditemukan 30% ibu rumah tangga mengalami obesitas, dan tidak pernah ada kegiatan olah raga di lingkungan kelurahan tersebut. Masyarakat menyatakan tidak terdapat fasilitas olahraga di daerahnya, masyarakat senang dengan makanan yang banyak menggunakan santan.Apakah pencegahan tersier prioritas pada kasus tersebut?
Correct Answer
E. Kolaborasi dengan ahli gizi
Explanation
Kolaborasi dengan ahli gizi akan menjadi pencegahan tersier yang tepat dalam kasus ini. Dengan adanya hasil survey yang menunjukkan tingginya persentase ibu rumah tangga yang mengalami obesitas, kolaborasi dengan ahli gizi dapat membantu memberikan pengetahuan dan saran tentang pola makan yang sehat. Selain itu, ahli gizi juga dapat membantu mengidentifikasi masalah gizi yang mungkin ada dalam masyarakat dan memberikan solusi yang tepat.
12.
Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di Rumah Sakit Jiwa sejak 2 hari yang lalu. Keluarga mengatakan pasien tidak mau berbicara dengan orang lain, lebih suka menyendiri, jika diajak bicara klien tidak mau bertatap muka, pasien tampak tidak mampu mempertahankan kontak matanya dengan perawat. Pasien kadang tersenyum sendiri, seperti ada yang mengajak tersenyum.Apakah masalah keperawatan pasien tersebut?
Correct Answer
C. Harga diri rendah
Explanation
The correct answer is "Harga diri rendah" (low self-esteem). This is indicated by the patient's refusal to engage with others, preferring to be alone, and avoiding eye contact. The patient's occasional smiling to themselves may suggest a lack of self-worth or confidence. This behavior can be a sign of low self-esteem, which is a common issue in mental health.
13.
Perawat yang telah lama bekerja pada fasilitas perawatab kronis merencanakan tugas keperawatan untuk klien di unit perawatan. Perawat harus merawat empat klien dan mempunyai seorang perawat vokasional berlisensi serta tiga asisten perawat yang tidak berlisensi di tim keperawatannya. Klien manakah yang paling tepat untuk perawat vokasional berlisensi ?
Correct Answer
D. Klien yang memerlukan irigasi abdomen dan penggantian balutan tiap tiga jam
Explanation
Jawaban : Klien yang memerlukan irigasi abdomen dan penggantian balutan tiap tiga jam.
Rasional: ketika memberikan tugas delegasi keperawatan, perawat perlu memperhatikan tingkat keterampilan dan pendidikan staf. Memberikan mandi ditempat tidur, membantu memindahkan posisi secara berkala, dan melakukan pengukuran tanda-tanda vital dapat dilakukan oleh asisten perawat yang bum terlisensi. Perawat vokasional yang telah berlisensi terlatih untuk melakukan irigasi luka dan penggantian balutan, perawat ini sangat tepat untuk klien yang memerlukan tindakan tersebut.
STRATEGI MENGERJAKAN SOAL: fokus pada subjek, tugas yang diberikan kepada perawat vokasi dan perhatikan kata kunci yabg paling tepat ingat kembali, tingakat pendidikan dan jenia pekerjaan yang di inginkan oleh perawat. Pedoman aturan tindakan perawatan dan tenaga kerja peelu diperhatikan saat memberikan delegasi dan memberi tugas.
REVIEW : prinsip dan panduan pemberian delegasi tugas
KOMPETENSI: praktik profesional,Etis, Legal dan peka budaya.
DOMAIN: pengetahuan prosedur
KEILMUAN : managemant
PROSES KEPERAWATAN : implementasi
UPAYA KESEHATAN : preventif
KEBUTUHAN DASAR: belajar
SISTEM TUBUH : pelayanan kesehatan
DAFTAR PUSTAKA : huber ( 2010 ), pp.244-247.
14.
Seorang perawat bertugas di pusat rehabilitas sedang merencanakan asuhan keperawatan selama sehari. Klien manakah yang dapat dipercayakan kepada tenaga pembantu perawat ?
Correct Answer
A. Klien mendapatkan tirah baring dan membutuhkan pemeriksaan balans urine 24 jam
Explanation
Jawaban : Klien mendapatkan tirah baring dan membutuhkan pemeriksaan balans urine 24 jam.
Rasional: seorang perawat secara legal bertangung jawab untuk merencanakan perawatan klien dan mengalokasikan pelimpahan tugas sesuai dengan petunjuk praktik perawat, UU keperawatab, dan deskripsi tugas yang di berikan pemberi kerja. Klien yang baru saja menjalani amputasi di bawah lutut membutuhkan dukungan fisiologis dan psikologis untuk memulai program rehabilitas. Klien yang di rencanakan untuk pulang akan membutuhkan pemantapan cara perawatan di rumah. Seorang klien yang di rencanakan menjalani kateterisasi jantung membutuhkan perawatan secara fisiologis. Tenaga pembantu perawat mendapatkan pelatihan untuk merawat klien tirah baring yang membutuhkan pemeriksaan balans urine perawat perlu memberikan intruksi kepada TPP untuk menjalankan tugas tersebut, namun tugas tersebut termasuk kedalam deskripsi tugas dan peran seorang asisten perawat /TPP.
STRATEGI MENGERJAKAN SOAL : fokus pada subjek, penugasan pada asisten perawat / TPP. Pertanyaan pada butir soal ini mempertanyakan deskripsi pada tugas staf keperawatan dan hak klien. Dengan mengeliminasi tugas-tugas yang tidak semestinya dilakuman oleh TPP, anda akan mudah untuk menjawab pertannyaan ini.
REVIEW : tanggung jawab yang berhubungan dengan pelimpahan tugas
KOMPETENSI: praktik profesional,Etis, Legal dan peka budaya.
DOMAIN: pengetahuan prosedur
KEILMUAN : managemant
PROSES KEPERAWATAN : implementasi
UPAYA KESEHATAN : preventif
KEBUTUHAN DASAR: aman dan nyaman
SISTEM TUBUH : pelayanan kesehatan
DAFTAR PUSTAKA : Dewit, D & kumagi C.( 2013 ) medical-surgical nursing. Concepts & praktisipp. (2nd,ed,pp,) st luis saundraes.
15.
Perawat berencana untuk memberikan tindakan pencegahan kejang pada klien yg sedang dirawat di UGD. Manakah langkah langkah yg harus dicantumkan perawat pada perencanaannya untuk memastikan keamanan klien ?
Correct Answer
C. Meletakkan oksigen dan peralatan suction di samping t4 tidur
Explanation
Jawaban : Meletakkan oksigen dan peralatan suction di samping t4 tidur.
Rasional: tindakan pencegahan kejang dapat bervariasi, tetapi umumnya memiliki keamanan. Pada umumnya, alat bantu napas, oksigen,dan alat suction tetap tersedia di samping tempat tidur klien. Pagar disamping tempat tidur diberikan lapisan yg empuk, dan tempat tidur tetap di posisi terendah. Klien terpasang infus di tempat yang mudah diakses jika obat antikonvulsan harus dberikan. Penggunaan spatula lidah sangat kontroversial, dan tidak boleh diletakkan ditempat tidur. Menekan lidah dengan spatula saat terjadi kejang sering mencederai klien yg menggigit selama kejang. Risikonya meliputi: menghalangi jalan napas jika penempatannya tidak tepat,gigi klien pecah,dan risiko berikutnya aspirasi fragmen gigi. Jika klien memiliki aura sebelum kejang, hal ini memungkinkan perawat memiliki cukup waktu untuk menempatkan orofaringeal tube sebelum kejang terjadi.
Strategi Mengerjakan Soal: perhatikan subjek,pencegahan kejang. Evaluasi pertanyaan ini dari perspektif yg menyebabkan bahaya bagi klien. Tidak ada bahaya dapat terjadi pada klien dari beberapa pilihan jawaban yg ada, kecuali menempatkan tempat tidur pada posisi tinggi dan menggunakan spatula lidah.
Review: Pencegahan kejang
Kompetensi: Asuhan dan manajemen Askep
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: KMB